Posts

4 Bulan Berlalu

Image
"Tidak terasa 2020 sudah melintasi 4 dari 12 bulan miliknya. Ada banyak hal tak waras yang menghampiri hidup saya hingga detik ini". Pada akhir tahun 2019 silam, saya diterima sebagai pegawai di salah satu lembaga Asuransi Sosial Nasional di Surabaya. Meski statusnya hanya sebagai pegawai tidak tetap. Sebelum saya memutuskan untuk menandatangani kontrak, jauh sebelum itu, saya dihadapkan pada psikotes yang diikuti oleh hampir 350 an orang pada saat itu. Harapan saya tinggi. Namun, dihadapkan pada ratusan manusia dari berbagai daerah di jawa timur, dengan latar belakang milik mereka masing-masing, rasa minder pun datang. Wajar, saya bukanlah manusia cerdas yang biasa mengerjakan soal matematika atau hafalan dalam waktu singkat. Apalagi, saya tidak pernah belajar perihal psikotes sebelumnya. Hanya bermodal alat tulis, CV yang telah saya print, dilengkapi dengan foto full badan seadanya, saya melangkahkan kaki menuju ruangan untuk mengikuti tes. Beberapa jam setelah...

Dari Masa ke Masa

Image
Bagiku, Menulis menjadikan rasa, ide, gagasan, pengalaman, menjadi sebuah artefak. Sebagai tongkat yang kujadikan pegangan di kala diri terlalu lemah untuk mengakui sebuah kesalahan, Terlalu takut untuk mengungkapkan sebuah harapan dan cinta, Terlalu arogan untuk berdamai dengan diri sendiri. Menulis mengajariku cara melihat sebuah luka dari masa ke masa. Yang menunjukkan bahwa luka yang teramat pedih pun kelak bisa kita lihat dengan senyuman. Menulis adalah simbol nurani ketika mulut sangat sulit mengungkapkan isi hati. Ketika banyak dari mereka tidak memahami, enggan mengerti. Ketika banyak orang lebih memilih untuk pergi, menulis mengantarkanku berbincang satu arah kepada Tuhan. Sahabat setia yang selalu siap memberikan kertas terbaiknya demi menampung setiap kisah, selalu mendengar tanpa pernah tau maksud menghakimi. Ia melukiskan cerita, menyimpan rahasia, memupuk sejarah, dan membawa penulisnya berani untuk menciptakan mimpi mimpi besar. Dan kini, ...

Tidak Terhapus Waktu

Image
Bertambah tua tentunya diiringi pula dengan rentetan masalah yang juga bertambah. Kita tidak lagi selalu tertawa menggemaskan seperti bayi. Kita mengalami hal pelik sampai hari ini. Hari-harimu yang berat, kau tumpuk sedemikan rupa, hingga menghasilkan lara. Begitupun aku, yang tidak tahu harus membuka pintu sebelah mana untuk melangkah. Namun, satu hal yang aku tau. Hari ini kau dan aku masih menjadi kita. Kau selalu berhasil membuat hariku tersenyum. Seberat apapun beban yang kutanggung. Ceritakan semua bahagia dan lelahmu. Kau tau aku tidak pernah jenuh dengan kisah-kisah barumu. Meski aku sadar, perbedaan kerap membuat hati kita saling bergemuruh. Tapi aku yakin hujan pasti turun meredahkan. Meskipun tidak setiap hujan membawa pelangi. Bersamamu aku selalu sanggup menemukan pelangi pada setiap tawamu. Kau selalu mampu membuatku terjatuh. Jatuh hati hingga jatuh sungguhan, aku pernah merasakan keduanya. Tapi, bukankah di situ letak kehebatan pe...